TOP NEWS

Majalah ALMUNAWWIR terbit tiga bulanan sebagai media pemberdayaan dan pengembangan potensi intelektualitas dan kreatifitas civitas akademika Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dalam bidang jurnalistik.

SELAMAT JALAN, MBAH KIYAI..

                                         (Foto: Rikza)
Ahad, 16 Februari 2014. Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, saat beberapa santri masih terengah berjibaku dengan ayunan cangkul mempersiapkan liang lahat untuk peristirahatan terakhir Simbah Kiyai Zaenal. Di kompleks permakaman keluarga di Sorowajan, Krapyak, ini juga telah hadir ratusan pentakziyah dari berbagai kalangan, tampak sekali raut kesedihan di wajah mereka. 

Lantunan surat ikhlas menggema. Melalui speaker portable yang disediakan, Drs. KH. Munawwir Abdul Fatah dengan khusyu' memimpin ritual ini diikuti semua yang hadir. Sesekali terdengar sengal sedu-sedan dari suara sepuh beliau. 

Tidak berselang lama, jenazah memasuki lokasi diiringi bacaan tahlil ribuan pengantar. Mereka berdesakan, meringsek, berebut menggotong keranda, berlomba untuk dapat mengantar jenazah ke peristirahatan terakhir. 

                                           Foto: Rikza
Letupan emosi pentakziyah semakin menjadi, jerit tangis tak kuasa dibendung, saat jenazah dikeluarkan dari keranda untuk disemayamkan, seolah tak rela melepas almarhum. Puluhan santri yang sedianya bertugas pagar betis (pengaman) di sekitar lahat dibantu puluhan Banser NU pun tampak kuwalahan. 

Akhrinya, sekitar pukul 15.00 WIB Simbah Kiai Zaenal dikebumikan. Prosesi pemakaman berlangsung haru. Masih dengan penuh isak, Gus Khairuzzad mendapat kehormatan untuk membacakan adzan dan iqomat untuk ayahanda tercinta. Kemudian dilanjut pembacaan talqin oleh Drs. KH. Munawwir Abdul Fatah. Drs. KH. Asyari Abta .Mpdi pada kesempatan berikutnya didapuk untuk memimpin tahlil guna mendoakan Simbah Zaenal di alam sana. 

                                          Foto: Rikza

Turut hadir pula pada prosesi pemakaman ini, KH. Malik Madani (Khatib Am Syuriah PBNU), Sumarno (Wakil Bupati Bantul), Dr. Rochmad Wahab (Rektor UNY), dan tokoh-tokoh lainya. (fadh/MAMP)

0 komentar: